BengkuluVoice.com, Kepahiang – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, sulit berkembang. Permodalan hingga pemasaran menjadi sebab UMKM di kabupaten ini gagal tumbuh dan gulung tikar.
Kondisi UMKM di Kepahiang ini diakui oleh Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) setempat, Jan Johanes Dalos.
Menurutnya, banyak hal yang membuat UMKM tidak dapat berkembang seperti halnya persoalan akses permodalan.
“Kita dari pemerintah daerah terus berupaya mendorong pertumbuhan UMKM, tapi memang soal bantuan modal hingga pemasaran masih menjadi kendala,” ungkapnya.
Untuk alasan – alasan itu, diakuinya juga jika Disdagkop UKM tidak mampu berbuat banyak lantaran kondisi anggaran. Disdagkop tidak memiliki anggaran untuk memberikan bantuan juga menggelar kegiatan dalam rangka penguatan UMKM.
“Kita juga prihatin, tapi kita tidak bisa support lebih jauh lantaran tidak adanya anggaran, untuk hal penguatan kelembagaan saja kita mesti dibantu dari pihak lainnya, tidak bisa bantu modal atau peralatan yang dibutuhkan pelaku usaha,” ujarnya.
Diketahui, jumlah UMKM di Kepahiang berangsur turun dari tahun ke tahun. Untuk yang tercatat aktif saat ini hanya berjumlah 50 unit UMKM. Dari jumlah tersebut terbanyak UMKM pangan.(bvc)