BengkuluVoice.com, Kepahiang – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kepahiang menyarankan para petani kopi untuk melakukan petik merah kopi. Dengan petik merah, harga jual lebih tinggi dari kopi asalan.
Selain harga yang lebih tinggi, dengan kopi petik disebut membuat kopi tidak hanya sekali panen dalam setahun melainkan bisa tiga bahkan empat kali panen.
“Petik merah ini merupakan salah satu program dari IG, dan memang banyak untungnya juga bagi petani kopi jika melakukan petik merah, harga tinggi dan tidak habis sekali panen,” kata Kepala Distan Kabupaten Kepahiang Hernawan di ruang kerjanya pada Rabu
(07/08/2019).
Harga biji kopi dari hasil petik merah, tambah Hernawan, berbeda jauh dengan harga biji kopi asalan atau petik hijau dan petik kuning. Untuk harga petik merah, mencapai Rp 35 Ribu per kilogram.
“Harga jelas lebih mahal Rp 35 Ribu per kilogram, karena kualitas biji kopi petik merah jauh lebih baik dari asalan yang jika tidak salah harganya hanya Rp 18 Ribu per kilogram,” ungkap Hernawan.
Soal pemasaran kopi petik merah, petani kopi dikepahian diharap tidak terlalu meragukan mengingat adanya pengepul khusus untuk biji kopi petik merah.
“Betul kopi petik merah ini punya pasar sendiri, tapi kita ada beberapa pengepul seperti di Kecamatan Kabawetan, persinya bisa koordinasikan soal pasar ini dengan kita (Distan),” sampainya.(bvc)