Tim Terpadu Gelar Coffee Morning, Ini yang Dibahas

Tim terpadu penanganan konflik sosial di Kepahiang membahas potensi konflik tapal batas (foto : Istimewa)

BengkuluVoice.com, Kepahiang – Kapolres Kepahiang, AKBP Pahala Simanjuntak, mengatakan potensi konflik sosial persoalan batas wilayah Kabupaten Kepahiang dengan Rejang Lebong, izin tambang, hibah tanah pasar, TPA dan politik harus diantisipasi agar tidak terjadi konflik. Sekali terjadi konflik sosial, akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

“Beberapa potensi konflik sosial itu bersumber dari permasalahan politik, ekonomi dan sosial budaya, perseteruan antar umat beragama, suku dan antar etnis,” kata Kapolres Kepahiang, AKBP Pahala Simanjuntak, dalam Coffee Morning bersama tim terpadu penanganan konflik sosial pada Kamis (29/03/2018).

“Potensi konflik tapal batas wilayah Kepahiang – Rejang Lebong khususnya di Merigi dan Warung Pojok, yang belum ada kesepakatan itu harus kita antisipasi,” sambungnya.

Kapolres menambahkan, kasus pencurian yang terjadi hingga 100 kali tidak mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.

“Tapi sekali saja terjadi konflik sosial, akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, kita harus waspada meski Kepahiang kondusif,’’ ungkapnya.

Coffee Morning yang tersebut, diikuti sejumlah kepala OPD Pemkab Kepahiang, TNI, Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta pemuda dan ormas.(bvc)

. .

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *