BengkuluVoice.com, Kepahiang – Seluas 100 hektar sawah di Desa Kampung Bogor dan Bogor Baru, Kecamatan Kepahiang, terancam kekeringan akibat saluran irigasi Air Lembut mengalami kerusakan atau ambrol pada Februari 2018 lalu.
“Perbaikan irigasi diharapkan segera, sawah di desa ini (Kampung Bogor) dan Bogor Baru
bergantung pada irigasi Air Lembut ini,” kata Kades Kampung Bogor, Subandi kepada sejumlah jurnalis, Senin (12/03/2018).
Dijelaskan, kerusakan pada saluran irigasi akibat longsor itu telah dilaporkan dan ditinjau pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang. Hanya saja, perbaikan belum dapat dipastikan.
“Irigasi rusak akibat longsor yang disebabkan hujan deras pada Februari lalu, dari BPBD sudah cek dan diketahui yang rusak sepanjang 2 meter dan retak – retak sekitar 15 meter. Kapan akan diperbaiki belum bisa mereka pastikan,” tutur Subandi.
Sementara, Wakil Ketua 1 DPRD Kepahiang Andrian Defandra bersama anggota dewan lainnya, Agus Sandrilla dan Abdul Haris TB yang meninjau saluran irigasi yang rusak akibat longsor itu mengatakan perbaikan harus segera dilakukan.
“Perbaikan irigasi harus segera, kita sudah hubungi Dinas PU untuk perbaiki dengan dana rutinnya, kita juga sudah minta ke BPBD tapi anggarannya tak ada,” kata Andrian.(bvc)