BengkuluVoice.com, Kepahiang – Dua pria terduga penipuan jual beli madu palsu diringkus Tim Elang Jupi Sat Reskrim Polres Kepahiang, Polda Bengkulu.
Kedua pria yang ditangkap tersebut masing – masing berinisial Su (39) warga Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan dan Ba (37) warga Aceh Tengah.
Diinformasikan, penangkapan dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Kepahiang yang dilakukan di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, Sabtu (03/04/2021).
“Tersangka Su pertama yang diamankan, kemudian tersangka Ba di kontrakannya di Pangkalan Kerinci,” terang Kapolres Kepahiang AKBP Suparman melalui Kasat Reskrim Iptu Welliwanto Malau kepada sejumlah jurnalis pada konfrensi pers di Mapolres Kepahiang, Senin (05/04/2021).
Dalam keterangannya, kedua tersangka dalam menjalankan aksinya bekerjasama dengan seorang warga Kepahiang berinisial Do yang masih DPO. Do berperan sebagai penjual.
Sedangkan penangkapan berawal dari laporan korban, Thamrin J (39) warga Kampung Pensiunan Kecamatan Kepahiang.
Penipuan jual beli madu palsu ini sendiri dilaporkan terjadi pada Maret lalu. Madu palsu yang dibuat sendiri oleh tersangka, awalnya dititipkan sebanyak 2 botol dengan harga perbotolnya Rp 80 ribu.
Selanjutnya datanglah rekannya Do atau tersangka Su dan Ba ke warung korban yang berperan sebagai pembeli. Madu palsu yang dititipkan rekannya itu mereka beli seharga Rp 110 ribu per botol.
Sehari kemudian tersangka Su dan Ba datang kembali ke korban untuk memesan madu dengan ukuran banyak senilai Rp 23,4 juta.
Lantaran sebelumnya dua botol madu palsu yang dititipkan sudah terjual, korban lalu menghubungi Do untuk memesan madu seperti yang dipesankan tersangka Su dan Ba.
Setelah pesanan dihantarkan Do, korban menghubungi salah satu tersangka yang memesan madu. Tersangka dengan alasan sedang sibuk dengan pekerjaannya yang mengaku sebagai dokter, meminta rekening korban dan mengirimkan uang muka sebesar Rp 5 juta.
Lantaran uang muka itu, korban terpedaya dan membayar seluruh madu palsu yang dititipkan Do. Usai itu nomor tersangka tidak ada yang dapat dihubungi. Do pun tidak diketahui keberadaannya.(bvc)