BengkuluVoice.com, Kepahiang – Komisi 1 DPRD Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi berkunjung ke DPRD Kepahiang, Bengkulu, untuk sharing terkait proses pembelajaran dan pelayanan pendidikan di masa pandemi Covid-19, Kamis (10/09/2020).
Tujuan dari kunjungan itu dikemukakan langsung oleh Ketua Komisi 1 DPRD Sarolangun Cik Marleni.
“Kita ketahui saat ini di Kabupaten Kepahiang sudah melakukan pembelajaran tatap muka, kita ingin tahu langkah langkah antisipatif terkait ini karena kami di Sarolangun belum melaksanakannya, sedangkan desakan dari siswa dan para orang tua menginginkan siswa ini untuk kembali belajar tatap muka,” ungkapnya.
Kemudian Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kepahiang Nining F Pasju menuturkan sekolah di Kepahiang melaksanakan pembelajaran tatap muka merujuk pada SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.
“Bagi sekolah yang siap sudah lakukan pembelajaran tatap muka, tentunya dengan prosedur protokol kesehatan, misalnya menyiapkan tempat cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, memakai masker serta adanya persetujuan dari orang tua,” kata Nining.
Selanjutnya dari anggota Komisi 1 DPRD Kepahiang Franco Escobar menyampaikan terkait pembelajaran dan pelayanan di masa pandemi Covid-19 secara rinci pemerintah pusat melalui surat keputusan bersama empat menteri telah memberikan panduan penyelenggaraan.
“Prosesnya menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, kita berharap pembelajaran tetap berjalan tapi sistemnya tidak memberatkan orang tua atau membahayakan peserta didik,” ungkap Franco.
Untuk belajar secara daring, lanjut Franco, pihak sekolah harus berinisiatif memberikan modul pembelajaran dan juga menanyakan kesanggupan orang tua masing – masing siswa.
“Prinsipnya kita menjaga kesehatan peserta didik dan tenaga pendidik dan tidak sampai memberatkan orang tua, dan apabila sampai ada terindikasi positif atau juga tingkat risiko daerah itu dinyatakan berubah dan tidak aman tentunya pembelajaran tatap muka harus dihentikan,” ujar Franco.(bvc/rls)