BengkuluVoice.com, Kepahiang – Sejumlah penjaga sekolah dan guru SD yang berstatus sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) di Kecamatan Bermani Ilir, mengeluhkan adanya biaya materai dan lain- lain yang besarannya disebut Rp 100 ribu per orang.
Menurut mereka biaya tersebut diminta ketika akan menandatangani perjanjian kontrak kerja THL.
“Kami sudah serahkan uang sebesar Rp 100 ribu itu, katanya uang itu untuk biaya materai dan lain-lain, tapi jujur kami merasa keberatan untuk sejumlah uang itu,” sampai seorang THL yang tidak ingin dicantumkan namanya ini.
Harapan mereka, sejumlah uang yang sudah terlanjurkan diberikan dapat dikembalikan dan kedepannya tidak ada lagi yang membebankan biaya kepada mereka yang berstatus THL.
“Bagi saya sendiri, uang Rp 100 ribu itu sangat berarti, terlebih pada kondisi seperti saat ini,” ungkapnya.
Terpisah, orang yang disebut – sebut mereka telah meminta sejumlah uang untuk biaya materai dan lain – lain itu mengatakan tidak pernah mengharuskan kepada THL untuk membayar sejumlah uang yang disebutkan (Rp 100 ribu).
Bahkan disebutnya telah menyampaikan secara langsung kepada THL yang merasa keberatan untuk mengambil kembali uang yang sudah terlanjur mereka berikan.
“Benar untuk beli materai tapi tidak harus Rp 100 ribu, yang tidak bayar juga masih kami berikan. Kami juga sudah beritahukan ke kawan – kawan THL kalau memang ada yang keberatan dan terlanjur sudah diberikan dengan kami bisa diambil, tidak ada paksaan,” jelasnya, Selasa (14/05/2019).(bvc)